Gambar oleh Stoksnap dari Pixabay |
Sepintaskopi.com - Pernah dengar dan nonton film filosofi kopi? Bagi Kamu yang belum nonton, segera tonton ya.
Film tersebut mengisahkan dua orang sahabat yang memutuskan untuk berbisnis kopi bahkan sampai berkeliling ke seluruh Indonesia untuk membagikan kopi terbaik di Indonesia.
Ini dia beberapa kuote dari film filosofi kopi seri dua yang bisa Kamu jadikan inspirasi untuk kehidupanmu. Selamat terinspirasi ya sahabat ngopi.
Pertama
'Ada satu Filosofi yang nggak pernah ditulis tapi selalu ada di setiap cangkir yang dibuat di kedai ini. Setiap hal yang punya rasa selalu punya nyawa' (Ben).
Bagian ini bisa Kamu lihat pada bagian akhir film ini hampir selesai. Ben mengatakannya kepada Tara seolah memberi pesan bahwa setiap kopi yang dibuat di kedai filosofi kopi selalu mempunyai nyawa.
Kedua
'Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup' (Ben).
Percakapan ini muncul pada bagian awal film dimulai. Saat itu Ben sedang menyajikan kopi dan memberikan kepada seorang wanita. Otomatis Ben memberikan sebuah kalimat filosofis tentang kopi yang ia sajikan.
Ketiga
'Kita nyaman tapi kita nggak ke mana-mana' (Ben).
Dialog terjadi antara Ben dan Jodi ketika akan memutuskan untuk kembali membangun kedai filosofi kopi. Mulai saat itu mereka sepakat untuk kembali ke Jakarta dan membuat kedai filosofi kopi menjadi kedai terbaik di Indonesia.
Kuote ini memberikan pelajaran, pada dasarnya rasa nyaman itu terkadang menjadi sebuah jebakan yang mematikan. Rasa nyaman bisa membuat seseorang tidak berkembang.
Keempat
'Yang paling tahu yang terbaik tentang kamu/filosofi kopi ya Cuma kamu' (Bri).
Bri memberikan pendapatnya kepada Ben soal konflik yang dialami oleh Ben. Dia meyakinkan Ben untuk yakin akan dirinya sendiri karena semua tergantung pada dirinya.
Dialog ini memberikan pelajaran berarti buat kita, bahwa semua yang terjadi kepada diri kita sepenuhnya adalah tanggung jawab kita. Kita bisa memutuskan untuk menyerah, sedih, senang bangkit, semua tergantung pada diri kita sendiri.
Kelima
'Karena buat saya, bikin kopi itu meditasi bukan matematika' (Ben).
Ben mengatakan ini saat Bri melakukan kesalahan ketika kopinya dicoba oleh reviewer. Saat itu Bri membuat kedai filosofi kopi dianggap sudah kehilangan esensinya dan hanya sekedar mengikuti tren masa kini saja.
Keenam
'Walaupun tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya' (Ben).
Ben mengatakannya sesaat setelah menyajikan kopi kepada dua orang wanita. Filosofi ini membuat kita sadar bahwa hidup ini memang indah meskipun tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Ketujuh
'Berduka kan nggak Cuma sebentar, sebaiknya kasih waktu buat Ben supaya dia lebih tenang dulu' (Jodi).
Ungkapan ini muncul saat Tara menanyakan kepada Jodi kenapa bukan Ben yang menemaninya ke Sulawesi. Namun, Jodi menunjukan rasa simpatinya kepada Ben serta berusaha untuk meyakinkan Tara.
Kutipan ini menunjukan bahwa seorang sahabat pasti akan mengerti keadaan sahabatnya dan tahu apa yang harus dilakukan.
Kedelapan
'Emang ada kematian, tapi ada juga kelahiran baru' (Jodi).
Kuote dari film filosofi kopi yang satu ini mengajarkan bahwa segala sesuatu pasti akan berlalu dan tergantikan. Pasti akan ada kelahiran baru, yang buruk tidak akan selamanya buruk dan begitu juga sebaliknya.
Kesembilan
'Emang salah apa cik memperjuangkan sesuatu yang bisa jadi milik kita sendiri ?' (Jodi).
Ini adalah curhatan Jodi kepada Kakaknya. Jodi merasa harus memperjuangkan seseorang yang mungkin saja adalah jodohnya yang tidak lain adalah Tara.
Sesuatu yang mungkin akan menjadi milik kita harus diperjuangkan mati-matian. Kesempatan hanya datang sekali.
Kesepuluh
'Kopi itu bukan untuk diminum tapi untuk dinikmati' (Pak Haryo).
Pak Haryo dengan tegas mengatakan perkataan ini saat mengajak Ben, Jodi, Tara, dan Bri berkeliling kebun kopinya. Baginya kopi bukanlah sekedar minuman yang akan menghilangkan rasa haus. Namun, baginya kopi adalah suatu kenikmatan yang harus dinikmati perlahan.
Kesebelas
'Loe masih punya gue Ben' (Jodi).
Jodi muncul sebagai seorang sahabat yang selalu ada saat Ben kehilangan orang yang paling ia sayangi di dunia ini. Persahabatan seumur hidup yang dijalin Ben dan Jodi bisa menjadi sebuah pelajaran untuk kita. Seorang sahabat akan selalu ada saat suka dan duka.
Kedua Belas
'Gini, kau sama Jodi itu kalau ku tengok udah macam biji kiri sama biji kanan memang satu ada yang lebih tinggi dari yang lain tapi kalian dalam satu habitat yang sama' (Anonimous).
Tokoh ini memang tidak saya ketahui namanya, namun yang pasti ia mengungkapkan betapa persahabatan lebih penting daripada ego pribadi. Ia justru menggambarkan Ben dan Jodi adalah dua pribadi yang tidak bisa terpisah meskipun kerap kali berkonflik.
Baca juga : Mensyukuri Aroma Kopi Arabika yang Tiada Taranya
Nah, itulah dia 12 kuote dari film filosofi kopi seri dua yang bisa Kamu jadikan inspirasi yang berharga di hidupmu. Jangan lupa terus perbarui info-info tentang kopi hanya di sepintaskopi.com.
Komentar
Posting Komentar